-
Pemetaan Deformasi Permukaan Pasca Gempabumi Menggunakan Teknik D-InSAR
Note: Tulisan ini hanya memberikan penejelasan dasar dan umum tentang metode D-InSAR dalam bidang geofisika yaitu tepatnya untuk mengidentifikasi deformasi permukaan akibat gempabumi, sehingga terdapat penjelasan dasar mengenai DInSAR dan deformasi permukaan. Salah satu ancaman dari kejadian gempabumi yaitu deformasi permukaan sebab kemunculan deformasi dapat menyebabkan kerusakan terhadap apa yang ada di permukaan. Deformasi permukaan (surface deformation) merupakan perubahan bentuk pada permukaan bumi berupa pengangkatan maupun penurunan tanah.
-
Kenapa BMKG dan USGS hasilnya beda?
Sering orang-orang yang baca berita di televisi ataupun koran, melihat berita tentang gempa, terutama yang paling sering diumumkan adalah berapa kekuatan magnitudenya, berapa skala richter. Biasanya yang pertama kali keluar di televisi yaitu hasil pengukuran kekuatan gempa yang bersumber dari BMKG. Lalu lima menit atau dua puluh menit berikutnya disusul oleh hasil dari USGS. Hampir kebanyakan ataupun memang hampir setiap ada gempa, dua sumber tersebut mengeluarkan keterangan magnitude gempa yang berbeda-beda. Pasti masyarakat menjadi bingung dan jadi tidak percaya dengan hasil dari keduanya.
-
Bisakah Gempa Diprediksi ?
Judul di atas merupakan kalimat yang sering dipertanyakan oleh orang-orang satu sama lain, “bisakah gempa diprediksi” atau “bagaimana cara tahu kapan gempa akan terjadi?”. Mungkin untuk masyarakat biasa masih tidak tahu akan menjawab apa, atau ada yang langsung menjawab “tidak mungkin”. Dalam ilmu seismologi, sudah pasti kalau gempa itu terjadi di wilayah subduksi/pertemuan lempeng dan di patahan.
-
Ancaman Gempa Bumi yang Terus Menerus di Aceh
Gempa yang mengejutkan Aceh pada 2 Juli, adalah peringatan terbaru bagi kita semua akan tingkat kerentanan dari provinsi yang memiliki bahaya geologi. Penampang melintang di bagian tengah dari Aceh yang dikenal sebagai Zona Patahan Sumatera (SFZ) yang membagi dua Pulau Sumatera.