Study Plan untuk Beasiswa S3/S2 (studi kasus: Chinese Government Scholarship)
Study Plan atau Research Plan merupakan salah satu faktor penilai yang paling penting dalam seleksi beasiswa, terutama untuk jenjang S3 atau S2. Pihak penyeleksi beasiswa, baik itu dari dari Kedutaan Besar atau dari kampus yang kita tuju, akan mempertimbangkan proposal yang telah kita buat baik dari isi serta tujuan. Terdapat perbedaan antara Study Plan pada pelamar jenjang S3 dan S2, meskipun di aplikasi hanya disebutkan Study Plan untuk aplikasi S3 dan S2. Jadi ini hanya untuk membantu para pelamar saat hendak mendaftar. Berikut perbedaan umum antara keduanya.
Perbedaan Study Plan pelamar jenjang S3 dan S2
- Isi dari Study Plan jenjang S3 khusus untuk membahas di seputaran penelitian kita, mulai dari permasalahan yang diangkat, tujuan serta hasil penelitian, dan metode yang digunakan dengan berbagai referensi dari sumber ilmiah seperti buku atau paper jurnal. Jadi, kita tidak membahas sedikitpun tentang tambahan di luar dr studi kita.
Kemudian, untuk jenjang S3 lebih ditekankan strategi kita dalam memecahkan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang terjadi. Kita dapat memilih isu yang sedang terjadi baik di lokal ataupun global, sehingga dalam hal ini, konsep lebih tinggi daripada teknis kita (menurut penulis). Jadi untuk S3, kita seperti membuat proposal rencana tesis saat kuliah dulu, yang terdiri dari:- BAB I: latar belakang, permasalahan, tujuan, hasil dan manfaat
- BAB II: studi pustaka
- BAB III: metode, terdiri dari wilayah rencana penelitian, data yang digunakan, metode peneliitan, dan metode serta the state of the art dari rencana penelitian kita. State of the art adalah suatu keterbaruan dari metode yang kita terapkan ataupun penelitian yang kita lakukan.
- Referensi
- Lalu, untuk S2, kita dapat menggabungkan tentang rencana penelitian kita serta rencana kegiatan yang akan kita lakukan saat kuliah nantinya. Misalnya, sebelum menjelaskan tentang rencana penelitian, kita dapat menjelaskan pengalaman kita selama ini setelah lulus S1 dulu, atau kegiatan-kegiatan berbasis penelitian ataupun sosial yang pernah kita ikuti, lalu masuk ke rencana penelitian kita dan kenapa kita mau mengambil jurusan tersebut. Setelah kita membahas seputaran penelitian kita, kita dapat menambahkan: rencana kita semasa kuliah, apakah kita akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lainnya di luar akademik kampus atau kegiatan ilmiah dari jurusan dan sebagainya, lalu rencana ke depan kita setelah menyelesaikan studi ini, apakah kita akan melanjutkan ke jenjang S3 langsung, atau menggunakan apa yang telah kita pelajari untuk bekerja di suatu tempat. Jadi untuk penyusuan struktur nya, untuk S2 tidak perlu mengikuti format Proposal Penelitian, ini lebih dibuat per-poin atau per-paragraf, misalnya:
- latar belakang pendidikan serta pengalaman
- alasan kenapa mengambil jurusan ini
- mata kuliah apa saja yang akan diambil
- rencana penelitian, alasan memilih penelitian ini
- kegiatan sampingan yang akan diikuti (bukan bersifat kerja), seperti ekstrakurikuler olahraga, penelitian, dan lain-lain
- rencana setelah menyelesaikan studi, apakah menjadi dosen/peneliti, melanjutkan studi lagi dan seterusnya
Note: untuk S3, kita dapat menambahkan bagian tambahan dari rencana studi kita dalam bentuk table, mungkin dapat dibuat sub judul “Time table for completing doctoral thesis” yang berisikan jadwal seperti kuliah tatap muka (kelas) , lalu pengumpulan literature, pengajuan proposal, pengerjaan dan penulisan disertasi, rencana seminar dan sidang, dan rencana kelulusan. Bagian ini dapat kita letakkan setelah BAB III (Metode).
Sekian dan terima kasih…
Note: tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis, jadi ada baiknya pembaca juga membaca dari sumber lain yang mungkin lebih membantu.
Referensi:
Featured image: https://medium.com/@scholarshipchina.service/study-plan-for-scholarship-in-china-c47963c367fb