Strategi Penulisan Study Plan untuk S3 (studi kasus: beasiswa Chinese Government Scholarship)
Postingan ini merupakan postingan lanjutan dari postingan sebelumnya mengenai perbedaan Study Plan jenjang S3 dan S2. Kali ini, akan dijelaskan strategi secara umum dalam pembuatan rencana penelitian untuk jenjang S3. Jadi, ini tidak memberikan contoh konkrit tentang struktur atau format rencana penelitian, hanya sebagai referensi terhadap poin apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari. Berikut strategi penulisan rencana penelitian berdasarkan pengalaman penulis.
1. Jumlah halaman untuk Study Plan tidak perlu terlalu panjang, kita dapat menuliskannya minimal 6 halaman yang sudah termasuk dengan Reference atau maksimal 12 halaman. Hal ini dapat disesuaikan dengan isi kita yang bersifat to the point.
2. Sesuai dengan tingkatan studinya, yaitu jenjang S3, ruang lingkup kita sudah harus lebih luas. Kita masih tetap menonjolkan dari segi teknis atau metode, namun di jenjang S3, kita harus bisa menjelaskan mengenai prospek ke depan dari penelitian yang kita kerjakan ini, seperti kontribusi dalam mengatasi masalah di suatu wilayah, baik menggunakan metode kita ataupun dari hasil penelitian kita yang bisa menjadi referensi untuk pemecahan suatu masalah. Sehingga, pada penulisan Study Plan ini, kita dapat membagi seperti 50:50 antara metode dari penelitian studi kita dan prospek serta kontribusi dari penelitian kita terhadap masalah yang sedang terjadi, baik lokal seperti di tempat tinggal kita, maupun secara umum, di negara kita atau dalam skala yang lebih luas lagi.
3. Seperti pada point 2, jenjang S3 memiliki ruang lingkup yang berisikan poin-poin penting dalam penyusunan suatu disertasi. Hal ini juga dapat kita terapkan pada rencana penelitian untuk pendaftaran beasiswa ini. Berikut Taxonomy Bloom terkait batasan ruang lingkup serta poin-poin untuk panduan penulisan rencana penelitian.
Kita dapat melihat pada kedua gamba di atas, ditunjukkan mengenai ruang lingkup kita dalam menyusun penelitian untuk disertasi ataupun Study Plan. Hal ini yang saya maksudkan tadi mengenai prospek atau kontribusi penelitian kita terhadap pemecahan masalah sekitar berdasarkan metode yang telah kita susun atau berdasarkan hasil yang kita peroleh.
Sebagai contoh dari Bloom’s Taxonomy yang berbentuk piramida di atas, level tertinggi yaitu “Create” yang mana isinya salah satunya ada “Develop”. Kita dapat membuat rencana penelitian mengenai “pengembangan metode A untuk tujuan A” dan sebagainya. Ataupun, pada level “Evaluate” di gambar 2, kita memilih poin mengenai “recommend”, kita bisa membuat penelitian yang mana hasil kita ditujukan untuk menghasilkan rekomendasi yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Atau level tertinggi “Create” pada poin “Imagine”, kita “membayangkan” suatu model terbaik dengan menyesuaikan masalah yang sedang terjadi dengan metode yang terbarukan.
4. Kalau bisa, tekankan penelitian pada isu yang sedang “panas-panasnya”, baik dari bidang lingkungan, politik, sosial atau lainnya, menurut bidang penelitian kalian masing-masing. Ini mungkin akan sangat menjanjikan dan meningkatkan peluang lolos kita karena seperti yang saya katakan tadi bahwa S3 juga menekankan pada kontribusi atau prospek ke depan dari penelitian kita.
Contoh, untuk bidang kemaritiman, kita bisa mengangkat isu mengenai “perbatasan laut”, atau isu lingkungan seperti “limbah” dan lainnya. InsyaAllah ini akan menjadi daya tarik para penyeleksi beasiswa.
5. Terakhir, masukkan satu hal yang “terbaru” dari penelitian kita atau yang lebih dikenal dengan “state-of-the-art”. Kita dapat menekankan di Metode yang kita gunakan seperti pengembangan metode, lalu dapat juga ditekankan pada pengolahan datanya, baik itu jumlah data ataupun penambahan parameter, atau juga, yang paling “mentok” yaitu lokasi yang berbeda yang belum pernah dilakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian kita.
Cuman, yang paling saya anjurkan tadi, yang pertama yaitu, mengangkat topik isu yang sedang “hangat” baik di negara kita sendiri atau global.
Sekian…
Segala kalimat yang saya deskripsikan di atas saya tulis berdasarkan pengalaman saya, jadinya para pembaca dapat mencari sumber lain yang lebih baik dan disesuaikan dengan tujuan beasiswa masing-masing. Terima kasih
Ucapan terima kasih kepada Prof. Hartono, Guru Besar Fakultas Geografi UGM yang telah mengajarkan saya mengenai Taxonomy Bloom
Referensi:
Featured image: https://www.china-admissions.com/blog/china-scholarship/