Perjalanan Pelajar Indonesia Kembali ke Cina
Karantina di Jakarta
4 September 2022 – 7 September 2022
Karantina di Jakarta terhitung mulai tanggal 4 September 2022, pukul 12.00 WIB, dan diusahakan seluruh mahasiswa untuk dapat sampai ke hotel dengan segera agar dapat beristirahat lebih cepat. Total mahasiswa yang akan karantina hari ini yaitu 153 yang berasal dari beberapa kampus yang tersebar di Cina.
Dikarenakan karantina, para mahasiswa harus berada sendiri di masing-masing kamar meskipun tiap kamar memiliki dua buah tempat tidur. Fasilitas yang disediakan sangat mencukupi mulai dari kebutuhan sehari-hari seperti alat mandi, lalu alat pemanas air minum, plastik sampah dan lain-lain.
Di depan kamar kami telah diletakkan satu buah kursi yang berfungsi sebagai tempat meletakkan makanan yang diantar oleh petugas di jam-jam makan.
Kami mulai mendapatkan jatah makan yaitu terhitung dari malam tanggal 4 September 2022, dan makanan selalu tiba cepat dan tepat waktu. Makan pagi diantar sekitar pukul 06.30, makan siang diantar sekitar pukul 11.30, dan makan malam diantar sekitar pukul 18.00. Makanan diantar oleh petugas hotel sampai di depan pintu dan diletakkan di kursi yang sudah disediakan. Petugas mengetuk pintu menandakan bahwa makanan telah tiba. Menu makanan selama di Hotel ini sangat enak dan bergizi, serta sangat Indonesia, jadi, sebaiknya harus dihabiskan semua sebelum berpindah makanan Cina.
Lalu kami diberi jatah minuman sebanyak 10 botol untuk 4 hari (terbilang sangat cukup untuk 4 hari 3 malam). Diberikan seperti ini agar kondisi kita tetap terjaga hingga keberangkatan nantinya. Karena juga disediakan alat seperti teko pemanas air. Sekedar informasi, makanan di hotel ini dapat di-request, misalnya seperti seorang vegetarian yang tidak dapat makan daging, lalu yang tidak dapat pedas, atau alergi ikan, dan sebagainya.
Pagi hari tanggal 5 September 2022, kita mulai melakukan tes PCR. Urutan PCR dimulai dari lantai paling bawah yang dihuni para mahasiswa ini karena hotel ini masih bercampur dengan orang lain yang bukan dari kalangan mahasiswa. Tes PCR dimulai pada pukul 08.00 WIB dan diadakan di ruangan rapat yang ada di hotel dengan membawa passport masing-masing. Tes PCR dilakukan dengan tertib untuk menghindari kontak antar mahasiswa. Tes PCR pertama ini berlangsung sekitar 2 jam.
Lalu para mahasiswa kembali lagi ke kamar masing-masing dan beristirahat sampai menunggu jadwal tes PCR kedua. Hasilnya akan diumumkan melalui pesan pribadi Whatsapp agar menjaga privasi hasil masing-masing mahasiswa.
Tes PCR kedua dimulai pukul 17.00 sampai dengan pukul 18.30, kali ini dilakukan lebih cepat karena untuk mengejar waktu istirahat lebih cepat dan menghindari berbenturan dengan waktu solat magrib. Proses belangsungnya sama dengan yang pertama dengan tambahan personel petugas PCR sebanyak 3 orang.
Selasa, tanggal 6 September 2022, mulai pukul 07.00 WIB hasil PCR pertama mulai dikirimkan ke para mahasiswa melalui pesan pribadi Whatsapp, lalu dilanjutkan dengan hasil PCR kedua mulai pukul 15.00 WIB. Alhasil, ada 28 mahasiswa yang terdeteksi positif, ada yang di salah satu hasil ataupun kedua hasil. Sehingga hanya ada 125 yang dapat berangkat ke Cina. Mahasiswa yang terdeteksi positif, langsung dialihkan namanya ke keberangaktan kedua nantinya sehingga tidak perlu mendaftar apapun lagi.
Saran dari penulis:
Untuk yang akan melakukan keberangkatan selanjutnya, baik itu secara mandiri atau mungkin bersama rombongan KBRI lagi, sebaiknya seminggu sebelum keberangkatan, harus sudah beristirahat di rumah, atau diistilahkan karantina mandiri. Jadi, segala kebutuhan yang akan dibawa harusnya sudah dipersiapkan dari dua minggu sebelum keberangkatan, guna menghindari kontak langsung dengan orang luar.
Penerbangan ke Guangzhou
7 September 2022
Rabu, tanggal 7 September, kami mulai berangkat pukul 10.00 menggunakan bus menuju bandara. Sehingga, di hari ini, makan kami dipercepat, makan pagi diantar pukul 05.30 WIB dan makan siang diantar pukul 09.00 WIB karena di bandara tidak dapat makan lagi karena tidak boleh membuka masker. Bus terakhir dari hotel mulai berangkat sekitar pukul 12.00 WIB.
Setelah seluruh mahasiswa berhasil melewati imigrasi dan memasuki ruang tunggu, barulah kami mulai diarahkan untuk memakai pakaian APD sebelum memasuki pesawat.
Pukul 16.00, pesawat mulai lepas landas dan melakukan penerbangan ke Guangzhou selama 5 jam.
Makan malam di pesawat dihidangkan mulai pukul 17.00 WIB dan barulah kami boleh membuka masker untuk makan. Pukul 22.16 waktu Cina, Pesawat mendarat di bandara Guangzhou.
Pemandangan sejak turun pesawat dan selama berada di dalam bandara berupa warna putih, yaitu para petugas yang menggunakan APD lengkap ditambah mahasiswa seperti kami yang baru mendarat dan juga terdapat penumpang lain yang hendak berangkat juga menggunakan APD.
Kami harus melewati banyak proses sesaat setelah sampai di bandara Guangzhou. Kami harus mengisi beberapa formulir dan juga banyak men-scan barcode untuk mengisi formulir online. Kemudian kami melakukan tes PCR dan juga sampel darah, yangmana hasilnya baru diketahui saat kami telah berada di hotel karantina melalui aplikasi GHC yang telah kami daftar sebelumnya. Kami baru bisa keluar bandara sekitar pukul 02.00 WIB setelah melalui proses yang cukup panjang. Total, sekitar 4 jam kami berada di dalam bandara karena tidak bisa langsung keluar.
Proses pemindahan kami ke hotel karantina juga sangat lama, ditambah dengan jarak ke hotel karantina sekitar 1 jam menggunakan bus. Sehingga kami semua sampai di hotel karantina dan masuk ke kamar masing-masing sekitar pukul 04.30 WIB. Hotel yang kami tempati ini memang khusus digunakan sebagai lokasi karantina sehingga isinya hanya mahasiswa yang baru tiba dari luar negeri.
Karantina di Guangzhou
8 September 2022 – 15 September 2022
Sekitar pukul 03.00 waktu Cina, kami sampai di hotel karantina di Guangzhou. Namun, untuk proses check-in, kami harus bergantian per 4 orang, sehingga proses check-in ini baru selesai sekitar pukul 04.30. Setelahnya, kami semua dapat memasuki kamar masing-masing dan beristirahat.
Setalah kami beristirahat dengan sangat “telat”, kami harus bersiap-siap untuk melakukan tes PCR pertama di hotel karantina ini. Namun, sebelumnya sarapan telah diantar ke kamar masing-masing, juga hanya diantar sampai depan pintu dan diletakkan di kursi yang telah disediakan. Sarapan di sini diantar sedikti telat sekitar pukul 08.00-08.30 waktu cina. Menu sarapan yang sangat berbeda jauh dengan yang sebelumnya diberikan di Indonesia. Mereka lebih sering menyediakan bubur untuk sarapan, ditambah dengan roti, atau kue, dan juga kadang susu kedelai.
PCR di hotel ini berbeda dengan yang diterapkan di Jakarta. Petugas PCR menghampiri mmsing-masing mahasiswa dan hanya berhenti sebatas pintu kamar, dan kami di-swab di batas pintu kamar. Model PCR di sini yaitu hanya mengambil sampel dari tenggorokan, dan di hari pertama dan terakhir, mereka juga mengambil sampel darah di jari tangan.
Makan siang di sini diantar mulai pukul 12.30, memang agak sedikit telat dibanding dengan saat di Jakarta. Untuk makan malam, diantar sekitar pukul 19.30. Dalam hal ini, pihak KJRI Guangzhou telah berkoordinasi dengan pihak hotel bahwa makanan yang disediakan untuk kami berupa makanan halal. Untuk makanan disini, tidak dapat di-request menunya, apakah minta disediakan hanya sayur karena vegetarian, ataupun tidak makan pedas, pilihan makan disini hanya, “pesan atau tidak pesan makan”. Kita juga dapat memesan hanya makan pagi, atau pagi-siang, atau malam saja dan seterusnya. Akan tetapi, kita dapat memesan makanan dari luar seperti pesanan online, sehingga makanan yang telah kita beli, diantar hanya sampai receptionist, dan petugas mengantar makanan tersebut berbarengan dengan jam makan yang sudah ditentukan.
Untuk minuman, di sini dapat minum terbatas yaitu hanya 6 botol berukuran 550 ml dari hotel, selebihnya kita dapat masak air dari air keran karena kita juga disediakan teko pemanas air. Syukurnya, di hari ketiga, kami diberikan bantuan oleh KBRI dan KJRI berupa tambahan botol minum sebanyak 10 buah berukuran 550 ml juga, serta tambahan mie instan produk Indonesia dan produk local, serta jajanan.
Di tanggal 14 September 2022 (sebelum penerbangan ke kota masing-masing bagi yang karantina 7 hari), kami diberikan surat bebas karantina berbentuk hardcopy untuk ditunjukkan ke bandara saat kami hendak melakukan penerbangan nantinya sebagai syarat kami dapat baik pesawat serta juga hasil dari GHC yang menunjukkan hasil negatif dari semua tes PCR kami.
Penerbangan ke Kota Tujuan Akhir (Kampus masing-masing)
15 September 2022
Untuk yang hanya karantina 7 hari, maka tanggal 15 September 2022, kami sudah bisa melanjutkan perjalanan kembali menuju kota kampus masing-masing, ada yang melalui pesawat terbang dan juga stasiun kereta. Jumlah hari karantina kami tergantung dari kebijakan kampus masing-masing. Sehingga kami yang karantina 7 hari, melakukan tes PCR terakhir di tanggal 14 September 2022 pagi hari.
Kami yang dengan tujuan kota Wuhan, keluar dari hotel pukul 14.00 WIB karena penerbangan kami pukul 17.00. Kami mendarat di bandara Wuhan sekitar pukul 18.10 dan melakukan beberapa prosedur namun tidak sepanjang saat mendarat di Guangzhou karena kami hanya melakukan penerbangan domestik.
Karantina Terakhir
15 September 2022 – 22 September 2022
Setelah mengisi beberapa data yang diperlukan, kami dapat segera keluar bandara untuk menuju ke tempat karantina yang telah ditunjuk oleh kampus masing-masing. Kami sudah ditunggu oleh penjemput kami dan kami berangkat dari bandara menggunakan mobil jemputan sekitar pukul 19.45 dan sampai di hotel karantina kampus pukul 20.40.
Kami sampai di lokasi karantina, dan yang dipilih yaitu hotel kampus, yang memang dijadikan lokasi karantina bagi mahasiswa yang baru tiba dari luar provinsi atau luar negeri. Disini kami mendapatkan jatah karantina selama 7 hari dengan fasilitas yang diberikan hanya makan pagi sampai malam. Untuk minum, kami hanya diberikan teko pemanas air, tanpa botol mineral.
Menu tiap makan hampir sama untuk tiap harinya, sarapan hari ini sama dengan sarapan besoknya, yang terdiri dari bubur, telur ayam rebus, kue, lalu makan siang yang hampir sama dengan makan siang esoknya, dan begitu juga makan malam.
Di sini kami mendapatkan pemeriksaan PCR sebanyak dua kali atau, 3 hari sekali dan Ketika kedua hasil negatif, maka kami dinyatakan dapat keluar karantina dan akhirnya bisa ke asrama serta masuk ke dalam kampus.
Seperti inilah detail perjalanan pelajar dari Indonesia menuju Cina, mulai dari karantina di negara asal, keberangkatan ke Cina, lalu karantina dan sampai ke kampus masing-masing. Tulisan ini hanya untuk menggambarkan suasan dan kondisi selama perjalanan kami untuk kembali atau datang ke kampus yang dapat dinikmati oleh seluruh pembaca dan ini juga dapat menjadi rujukan untuk keberangkatan selanjutnya. Keberhasilan di keberangkatan pertama ini, tentunya akan menjadi kemudahan dan kelancaran untuk keberangkatan berikutnya dan juga informasi yang kami peroleh selama keberangkatan kami, akan dapat dimanfaatkan untuk proses keberangkatan-keberangkatan selanjutnya, sebelum penerbangan ke Cina kembali normal seperti dulu lagi di saat sebelum adanya pandemic Covid-19.
Sekian dan terima kasih