Perbedaan CV (Curriculum Vitae), Resume, Portofolio, Cover Letter
Keempat hal tersebut sangat identik dengan sesuatu yang diperlukan atau wajib dilampirkan saat akan melamar pekerjaan dan beasiswa. Lembaga yang menyelenggarakan rekrutmen tersebut tidak akan pernah menjelaskan maksud dari ke empatnya, misalnya “peserta wajib melampirkan CV dan Cover Letter”, hanya ini saja yang mereka umumkan tanpa perlu membuang waktu untuk menjelaskan kepada kalian.
Berdasarkan kasus dan pengalaman si penulis, saat hendak mencari di internet dengan kata kunci misalnya “contoh resume”, “contoh CV”, “contoh portofolio”, “contoh cover letter” dan seterusnya, saya selalu menemukan perbedaan di tiap-tiap sumber. Kadang sumber satu memunculkan contoh CV yang ternyata di sumber dua ini dikatakan Resume, dan begitu juga ketika kita mencari contoh portofolio kadang hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Maka dari itu, berikut akan dijelaskan secara detail contoh atau sampel dari ke empat “benda tersebut” agar pembaca tidak lagi kebingungan untuk menulisnya untuk berbagai keperluan.
1.Curriculum Vitae (CV)
CV bersifat general atau umum. Artinya, CV secara umum menceritakan secara keseluruhan mengenai apa yang ada pada diri kita.
Ciri-ciri khusus pada CV yaitu : CV bersifat “statis” atau jarang mengalami perubahan pada isinya karena masa CV bersifat panjang dan tidak terlalu sering kita hilangkan ataupun diganti.
CV berisikan mulai dari:
- informasi kontak, seperti: alamat rumah, nomor telepon, tempat tanggal lahir dan seterusnya.
- kelebihan atau karakter: ditulis secara umum seperti rajin, fleksibel, bertanggung jawab, giat dan lain-lain.
- Kemudian masuk ke tahap yang paling penting dalam sebuah CV mulai dari Pendidikan, Pengalaman Kerja/Volunteer, Keahlian/Skill, Pelatihan/Sertifikat, Penghargaan, Penelitian/Publikasi dan Pengalaman Organisasi.
- Reference/referensi, hal ini penting di dalam CV karena untuk menunjukkan bahwa kita memiliki seseorang yang berpengaruh semasa kita kuliah ataupun bekerja dan harus yang sangat mengenal kita.
Bagian nomor 3, merupakan yang paling penting dalam sebuah CV karena para penyeleksi ataupun panitia tidak hanya melihat satu aspek saja melainkan melihat dari beberapa aspek, mulai dari
- akademik, maka dilihat dari Pendidikan, berapa IPK perolehan kita dan judul skripsi atau tesis kita,
- kemudian Penghargaan menjadi salah satu nilai tambah atas kemampuan yang telah kita peroleh selama pendidikan kita.
- Lalu pengalaman kerja ataupun Volunteer, hal ini untuk melihat mengenai pengalaman kita berada di dunia kerja baik yang bersifat pekerjaan tetap, magang ataupun sebagai volunteer. Mengenai pekerjaan, sebaiknya tiap-tiap dari jenisnya diletakkan, seperti Pekerjaan, Volunteer dan Magang (kalau ada). Jumlah pekerjaan belum menjamin nilai dari sebuah CV karena bisa jadi penilai akan menilai pekerjaan kita yang banyak ataupun berpindah-pindah dikarenakan pekerjaan kita kurang baik sehingga kontrak kita tidak diperpanjang di suatu pekerjaan ataupun pekerjaan yang sedikit namun dengan intensitas yang lama bisa menjadi nilai tambah dari CV kita.
- Keahlian akan menunjukkan sebrapa ahli kita menguasai suatu bidang ataupun beberapa bidang baik berisi softskill seperti penguasaan teknik dari teknologi ataupun hardskill yang lebih kepada keahlian di lapangan.
- Terakhir, pengalaman organisasi kita menjadi penentu akhir dari penilaian karena ketika akademik kita baik namun minimnya pengalaman organisasi membuat kita dianggap sebagai orang yang tidak bersosialisasi dalam kegiatan luar kampus misalnya.
Tapi yang perlu diingat, terdapat aturan dan batasan isi yang diletakkan di masing-masing aspek untuk menghindari pemborosan informasi seperti :
1.Ketika kita akan melamar beasiswa S3, kita tidak perlu lagi meletakkan riwayat pendidikan SMA kita. Di keterangan pendidikan S1 dan S2 harus diletakkan bidang fokus kita selama kuliah, bukan judul tesis atau penelitian kita sebab itu diletakkan pada bagian riwayat penelitian.
2.Untuk organisasi, sebaiknya dibatasi sampai organisasi SMA karena memang kita mulai aktif dan mengerti berorganisasi saat SMA
3.Kemudian, Pengalaman Kerja. Untuk CV, memang kita meletakkan pekerjaan apa saja yang pernah kita tekuni namun yang perlu diingat, untuk urutannya, pada CV beasiswa maupun pekerjaan, harus diurutkan berdasarkan tahun pekerjaan.
Berikut contoh CV dengan pola penulisan berbeda:
CV dengan template di atas memang hanya berisikan satu halaman, pada umumnya memiliki halaman lebih dari satu, yaitu dua ataupun tiga halaman. Hal ini sebenarnya tergantung pada pola penulisan ataupun template-nya sebab untuk template yang lebih modern, dapat dimuat dalam satu halaman akan tetapi isinya lebih dipadatkan ataupun fontnya lebih dikecilkan. Yang terpenting yaitu bagaimana kita menyusunnya dan meletakkan aspek-aspek yang penting sehingga langsung dilihat oleh tim penilai.
2. Resume
Resume dan CV sangat jarang diminta dalam satu penerimaan, karena biasanya ketika Resume sudah diminta maka CV tidak diperlukan. Hal ini karena Resume merupakan dokumen ringkas yang memiliki isi tidak lebih dari satu halaman. Hal ini karena pembaca yang berasal dari suatu lembaga hanya ingin tahu hal atau prestasi yang menonjol dari anda saat berkompetisi dengan banyak orang.
Ciri-ciri khusus pada resume yaitu : Resume bersifat fleksibel karena kita sewaktu-waktu harus merubah resume kita sesuai dengan kriteria pekerjaan/jurusan kuliah yang kita lamar.
Sebagai contoh, ketika kita akan melamar pekerjaan “Yayasan Konservasi”, dengan pengalaman pekerjaan yang kita miliki di bagian konservasi hutan selama satu tahun, lalu kita pernah mendapatkan pelatihan penambangan batu bara semasa kuliah, maka sebaiknya pelatihan penambagan batubara tersebut tidak perlu dicantumkan karena besebelahan dengan prinsip konservasi tersebut.
Resume berisikan mulai dari:
- Nama beserta identitas umum seperti tempat tanggal lahir, nomor handphone, alamat email dan alamat tempat tinggal
- Objektif/Pengenalan diri kita, sesuai dengan kemana kita tuju. Seperti contoh resume di bawah, ditujukan untuk melamar beasiswa, sehingga kita harus menceritakan tentang hal-hal yang kita peroleh dan kita kerjakan semasa kuliah. Cantumkan yang secara merunut dari bidang keahlian kita, tujuan kita memilih ini, serta rencana ke depan dan kontribusi kita setelah diterima di pekerjaan atau beasiswa.
- Berhubungan dengan Objective, kita harus menggambarkan secara detail riwayat pendidikan kita, pengalaman kerja, lalu disambung lagi dengan hasil penelitian dan publikasi (kalau ada) serta keahlian teknis kita. Keempat ini memang sangat berkaitan satu sama lain sehingga tidak dapat dihilangkan salah satunya.
- Aspek tambahan seperti hobi ataupun organisasi dapat kita masukkan jika diperlukan atau template resume masi memungkinkan untuk diisi.
Poin penting pada resume yaitu terletak pada Objective, karena ini menjadi awal panitia menilai kita, maka dari itu untuk menulis Objective harus benar-benar dengan bahasa yang baik dan informasi yang lengkap.
Sangat jelas perbedaan antara CV dan Resume. Jika dikatakan mengenai kelengkapan informasi, tentunya itu ada pada CV, namun hal-hal detail dari tiap pekerjaan, itu terletak pada resume. Seperti CV di atas, semua dijelaskan mengenai poin-poin yang telah dilakukan semasa bekerja ataupun kegiatan-kegiata yang diikuti semasa kuliah namun hanya dalam “judul besar”. Nah, pada resume, kita tidak perlu menuliskan semua poin karena kita harus sesuaikan dengan posisi yang kita tuju dan oleh karena itu kita harus lengkap dan detail mengenai apa saja yang kita lakukan untuk satu atau lebih posisi terdahulu.
-Lanjutan pada halaman selanjutnya–
sumber featured image:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.theladders.com%2Fcareer-advice%2Fthe-high-score-resume-format-how-to-write-a-resume-for-2020&psig=AOvVaw1LQ4v2kAZx0tzwMiCw5czG&ust=1583922706536000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCICiqoraj-gCFQAAAAAdAAAAABAJ