Arung Jeram Sekaligus Penelitian
Studi Baku Mutu Air Kawasan DAS Krueng Geumpang
Inilah kegiatan yang telah dilakukan oleh UKM Pencinta Alam Leuser Universitas Syiah Kuala, sebuah kegiatan olahraga alam bebas yang menantang adrenalin yang dibarengi dengan sebuah kegiatan penelitian.
Dengan mengambil lokasi di wilayah kecamatan Geumpang tepatnya di sungai Geumpang, mereka mengadakan sebuah kegiatan yang bersifat Science Expedition. Di lokasi ini, Mapala Leuser memang sudah sering melakukan kegiatan arung jeram. Sungai Geumpang dapat terbilang masuk kategori sungai yang memiliki tingkat kemiringan yang lumayan besar.
Sungai Geumpang ini kira-kira panjangnya 23 km dan memiliki grade 7 m /km, maksudnya sepanjang 1 km sungai Geumpang memilki tingkat gradien sebanyak 7 m. kata Kurnia Rahmat yang merupakan anggota tim yang juga sebagai Navigator di Tim.
Pertengahan tahun 2013 kemarin, sempat muncul sebuah berita mengenai matinya beberapa ikan di krueng Inong yang merupakan salah satu dari anak sungai Geumpang. Di lokasi lain seperti Calang, Meulaboh juga didapat kasus yang serupa, misalnya di Calang, ada seorang anak yang lahir cacat dikarenakan saat sang Ibu sedang hamil, Ibu tersebut sering makan kerang yang diambil sang suami dari sungai terebut.
Dari semua berita-berita yang telah ada, ini dikarenakan adanya pencemaran sungai yang salah satu penyebabnya adalah adanya aktivitas penambangan liar, penambangan emas yang dilakukan oleh warga sekitar, termasuk di kawasan Geumpang. Di daerah tersebut sudah sangat marak dengan aktivitas penambangan emas yang mana semuanya dilakukan oleh warga sekitar. Mereka menjadikan kegiatan itu sebagai media penghasil duit selain bertani. Sempat suatu waktu dilakukan penelitian mengenai sungai tersebut yang dilakukan oleh salah satu instansi pemerintah, menyatakan bahwa sungai tersebut mengandung merkuri yang menyebabkan ikan-ikan tersebut mati, setelah itu penambangan disitu langsung ditutup oleh Gubernur. Namun, warga menolak semua itu dan menghiraukan semua teguran tersebut dan aktivitas penambangan emas juga masih berlanjut. Dari hasil penelitian tersebut, banyak parameter logam terlarut yang terkandung di dalam sungai geumpang, misalnya tadi merkuri, Sianida, Arsen, Besi dll.
“Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang memiliki peran penting di dalam penambangan emas. Fungsi merkuri disini yaitu sebagai pemisah emas dengan unsur lain yang melekat pada emas. Jadi, emas aja bisa dipisah dengan Merkuri, apalagi masuk ke tubuh manusia, sel-sel manusia akan dirusak oleh Merkuri tersebut”, dikatakan oleh Muhammad Budi selaku ketua panitia kegiatan ini.
Jadi untuk kegiatan kali ini, kami sepakat untuk melakukan penelitian tentang Merkuri. Kemudian, selain unsur-unsur kimia di atas, pengambilan sampel juga ditargetkan kepada unsur Sulfur atau sulfida. “Kondisi sungai Geumpang memang sangat dekat dengan lokasi Gunung Api Peut Sagoe yang juga berada di kecamatan Geumpang. Dari aktivitas gunung api peut sagoe dan juga sering terjadinya hujan asam di daerah tersebut, diduga sungai tersebut juga terkandung unsur Sulfida yang juga bisa membahayakan kesehatan masyarakat disitu.” sambung Muhammad Budi.
Lalu selain pengukuran Merkuri dan Sulfur, juga terdapat dua parameter lain yaitu Temperatur sampel saat diambil nanti yang diukur dengan thermometer glass dan juga pH yang diukur dengan pH meter.
Dengan kondisi yang telah terjadi saat ini, UKM PA Leuser mengadakan kegiatan ekspedisi yang dinamakan “Ekspedisi Studi Baku Mutu Air Kawasan DAS Krueng Geumpang, Pidie 2015”. Ekspedisi di kalangan Mapala Leuser memang menjadi sebuah keharusan setiap tahunnya. Ada eksepisi Panjat Tebing, Konservasi, Gua, Gunung Hutan, dan arung jeram.
Untuk kegiatan kali ini mereka mengambil ekspedisi arung jeram yang digabungkan dengan konservasi, tepatnya konservasi sumber daya air. Kegiatan ini terdiri dari pengambilan sampel yang ada di sepanjang krueng Geumpang, mulai dari desa Bangkeuh Kecamatan Geumpang sampai dengan desa Mane kecamatan Mane. Semua kegiatan pengambilan sampel menggunakan media perahu sebagai alat pengarungan, sebab seperti yang dikatakan Ketua Panitia ini Muhammad Budi, “Sistem pengambilan sampel yang kami lakukan adalah dengan mengambil tiap sisi di sungai Geumpang, kami memerlukan sampel dari pinggir sungai, tengah sungai dan pinggir sungai satu lagi. Apalagi dengan kondisi sungai Geumpang yang tidak seperti sungai lamnyong, sungai geumpang memiliki banyak jeram dan arus yang lumayan deras. Maka dari itu kami menggunakan perahu sebagai media pendukung untuk mengambil sampel. Kami menetapkan jumlah sampel sebanyak 14 titik yang tersebar di sepanjang sungai ini. Kami mengambil lokasi sampel berdasarkan dengan letak sungai yang banyak dimanfaatkan warga sekitar, kemudian dekat dengan lokasi penambangan, kemudian di pertemuan 3 sungai dan dekat dengan alur yang menuju sungai geumpang”.
Sampel-sampel yang telah kami ambil ini, untuk pengukurannya, kami melakukan kerja sama dengan pihak Laboratorium Kesehatan dan juga pihak Laboratorium MIPA Kimia.
Selain dua kegiatan tadi, pengarungan dan pengambilan sampel, juga dilakukan kegiatan pendataan. Pendataan yang dimaksudkan disini yaitu Mapala Leuser mendatangi warga-warga yang berada di dekat sungai untuk menanyakan tentang kegiatan mereka dan kondisi lain yang berhubungan dengan penggunaan sungai geumpang. Ini dilakukan untuk membandingkan hasil sampel tadi dengan penggunaan air sungai oleh warga sekitar.
Kegiatan ini diadakan pada hari Jum’at, 9 Januari 2015 s/d 11 Januari 2015. Dengan dibaginya tim menjadi tim-tim kecil, kegiatan ini telah berlangsung dengan sesuai target. Pengarungan selesai, pengambilan sampel selesai, dan pendataan selesai.
Tambahan dari Ketua Panitia : Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu keberhasilan dari kegiatan ini, mulai pihak rektorat, kamudian dari Geuchik Gampong Bangkeuh, Camat, Danramil, Polsek Geumpang, Geuchik Gampong Mane, Camat, Polsek Mane, Polres Kabupaten Pidie, Wilayatul Hisbah Pidie, Mapala Jabbal Ghafur, dan seluruh anggota tim serta seluruh anggota mapala leuser yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Kemudian untuk GUDANG PETUALANG yang telah meberikan dukungan atas ekspedisi ini.
Anggota Tim :
Muammar Firdaus
Muhammad Budi
Kurnia R Hambali
Muhammad Irham
Reky A Fajri
Jaswadi E
Habibullah
Irda Agustina
Diah Swanty Br P
Nurul Hanifah
Nurul Khasanah
Novira Sukmarita
Isti Andari
Amal Muhaddis