Penjelasan Singkat Ilmu Survival di Hutan Belantara
Jika kita kehabisan bekal di tengah hutan, maka kita jangan terlalu panik. Sebab di hutan, bila kita kehabisan bekal makanan, maka kita harus belajar dengan monyet. Mengapa?
Di tengah hutan, banyak buah-buahan yang jarang dilihat dan jarang juga yang di makan. Belajarlah dari monyet. Makanlah buah yg dimakan oleh monyet, karena buah yang dimakan monyet sudah pasti tidak beracun.” Sebaliknya, bila monyet tidak mau memakan buah itu, maka jangan coba-coba kita memakannya, sebab buah tersebut pasti beracun.
Kemudian di dalam kawasan hutan rimba, kita tidak bisa melihat sinar matahari secara jelas dan kita bingung dimana posisi timur dan barat. Bila tidak bisa memastikan arah timur barat, tipsnya yaitu lihatlah ujung pohon di kawasan hutan itu. Ujung pohon umumnya akan condong dan kecondongan itu pasti mengarah ke matahari terbit. Jika tidak bisa terlihat secara jelas juga, maka tips lainnya yaitu kita disuruh melihat lumut di bagian bawah pohon. Lumut yang paling tebal dan hijau, itu adalah bagian timur dan yang tidak terlalu tebal dipastikan di bagian terbenamnya matahari yaitu bagian barat.
Kehausan di tengah hutan dan tidak menemukan aliran sungai, disarankan mencari air dalam lubang – lubang kecil atau besar. Minum saja air di dalam lubang-lubang itu sepanjang di dalam lubang itu ada jentik-jentik nyamuk. Kalau jentik nyamuk saja bisa bertahan hidup dalam air itu, maka kita juga bisa meminum airnya. Tapi jika ada air yang bening, namun tidak ada jentiknya, jangan coba2 minum, bisa jadi air itu ada racunnya. Bisa juga kita perhatikan monyet, kalau monyet mau meminum air itu, dijamin air itu tidak beracun.
“Sumber : Media Center @infobencana” >>> {Tokoh adat Talang Mamak}